Kualitas Air yang Dapat Digunakan untuk Mencuci Pakaian
Anda wajib tahu kualitas air yang dapat digunakan untuk mencuci pakaian, sehingga pakaian Anda tetap bersih dan awet. Kualitas air yang baik untuk mencuci pakaian adalah air yang bersih, jernih, tanpa bau dan tanpa kandungan zat kimia berbahaya seperti logam berat atau bahan kimia lainnya.
Air yang terlalu keras (mengandung terlalu banyak mineral seperti kalsium dan magnesium) dapat menyebabkan kerak di pakaian dan mesin cuci. Sehingga mengurangi kehidupan mesin cuci dan kebersihan pakaian. Sedangkan air yang tidak mengandung mineral yang cukup dapat menyebabkan sabun dan deterjen tidak bisa bekerja dengan efektif. Sehingga meningkatkan penggunaan sabun dan deterjen yang tidak perlu.
Syarat Kualitas Air yang Dapat Digunakan untuk Mencuci Pakaian
Perhatian yang cermat terhadap kualitas air dalam mencuci pakaian sangat penting karena memiliki dampak langsung terhadap kesehatan. Pakaian yang dicuci dengan air berkualitas rendah kemungkinan besar tidak akan benar-benar bersih. Bahkan bisa menjadi sumber penularan kuman atau virus dari air tersebut.
Oleh karena itu, apakah ada kriteria atau standar yang telah ditetapkan untuk menentukan kualitas air yang cocok digunakan dalam proses mencuci pakaian? Jawabannya adalah, tentu saja ada. Kualitas air yang cocok untuk mencuci pakaian adalah air yang bersih dan bebas dari kontaminan yang dapat merusak pakaian atau menyebabkan masalah Kesehatan.
Berikut beberapa syarat kualitas air yang dapat digunakan untuk mencuci pakaian:
1. Tidak Berwarna
Air yang memiliki warna seringkali menjadi indikasi adanya pencemaran atau terkontaminasi zat-zat berbahaya di dalamnya. Air yang berwarna dapat menunjukkan bahwa air tersebut mengandung partikel-partikel padat, senyawa kimia, atau mikroorganisme yang mungkin berbahaya bagi kesehatan.
Oleh karena itu, penggunaan air berwarna keruh untuk mencuci pakaian sebaiknya dihindari. Karena hal ini tidak hanya dapat membuat pakaian tetap kotor, tetapi juga berpotensi merusak pakaian tersebut dan berdampak pada kesehatan.
Air yang keruh atau berwarna cenderung mengandung partikel-partikel yang dapat mengikis serat pakaian selama proses pencucian. Ini dapat mengakibatkan pakaian menjadi lebih cepat rusak dan kehilangan kekuatan seratnya.
Selain itu, jika air berwarna tersebut mengandung senyawa kimia yang reaktif atau korosif, seperti zat besi atau klorin. Maka penggunaannya dalam pencucian pakaian dapat menyebabkan pakaian mengalami perubahan warna, bau yang tidak diinginkan, atau bahkan kerusakan permanen pada pakaian.
2. Tidak Mengandung Pasir, Tanah, Dan Debu
Air yang digunakan untuk mencuci pakaian sebaiknya harus bersih dari kandungan pasir, tanah, dan debu. Ini karena jika Anda mencuci pakaian dengan air yang mengandung sedimen seperti pasir, tanah, dan debu. Maka akibatnya pakaian akan menjadi semakin kotor daripada sebelum dicuci.
Hal ini mengakibatkan upaya mencuci menjadi sia-sia. Dan seringkali memaksa Anda untuk mengulang proses pencucian, menghabiskan waktu dan sumber daya yang berharga. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa air yang digunakan dalam proses mencuci telah melalui pengolahan yang memadai. Termasuk penyaringan yang efisien untuk menghilangkan hampir semua sedimen tersebut.
Dengan cara ini, Anda dapat memastikan bahwa air yang digunakan benar-benar bersih dan bebas dari partikel-partikel yang dapat merusak pakaian selama proses pencucian. Sehingga menjadikan aktivitas mencuci lebih efisien dan hasilnya lebih memuaskan.
3. Tidak Tercemar Virus, Bakteri dan Mikroorganisme Lain
Untuk memastikan pakaian benar-benar bersih dan bebas dari kuman yang dapat menyebabkan penyakit. Maka penting untuk menghindari mencuci dan membilas pakaian menggunakan air yang tercemar oleh virus, bakteri, dan mikroorganisme lainnya.
Syarat kualitas air yang dapat digunakan untuk mencuci pakaian selanjutnya harus terjamin bebas dari kontaminasi oleh virus, bakteri. Serta mikroorganisme lain yang berpotensi membahayakan kesehatan.
Dengan memastikan bahwa air yang digunakan dalam proses pencucian pakaian bebas dari kontaminan tersebut adalah suatu langkah yang sangat penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan keluarga. Bahkan juga mencegah penularan penyakit melalui pakaian yang digunakan sehari-hari.
4. Air Tidak keras dan tidak keruh
Syarat kualitas air yang dapat digunakan untuk mencuci pakaian selanjutnya adalah air yang memiliki kejernihan yang tinggi, dimana partikel-partikel padat atau kekeruhan minim. Partikel yang perlu dihindari contohnya seperti; kalsium, magnesium dan zat besi yang terlalu berlebih sehingga membuat air tersebut keras. Meskipun banyak orang seringkali menganggap bahwa menggunakan sabun dalam proses pencucian akan membersihkan pakaian kita dengan baik.
Namun kenyataannya air yang keruh atau mengandung banyak partikel padat dapat berdampak negatif pada hasil pencucian. Hal ini terjadi karena air yang keruh cenderung tidak mampu mengangkat kotoran dan noda dengan efektif. Bahkan seringkali menyebabkan noda terperangkap dalam serat-serat pakaian.
Akibatnya, meskipun sudah mencuci dengan baik, pakaian dapat tetap terlihat kotor dan bahkan terkesan lusuh setelah proses pencucian selesai. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa kualitas air yang digunakan dalam proses pencucian cukup baik. Sehingga pakaian kita bisa tetap bersih dan terjaga keawetannya.
5. Temperatur Air Sesuai
Syarat kualitas air yang dapat digunakan untuk mencuci pakaian sangat berperan penting dalam memastikan pakaian tetap awet dan bersih. Salah satu faktor utama yang perlu diperhatikan adalah suhu air yang digunakan dalam proses pencucian. Berdasarkan standar yang umum digunakan, suhu air yang berbeda disarankan untuk berbagai jenis pakaian.
Pertama, air panas dengan suhu sekitar 54 °C sangat cocok untuk mencuci pakaian putih atau pakaian yang sangat kotor. Suhu air tinggi ini membantu dalam menghilangkan noda dan kotoran yang sulit dihilangkan, sehingga pakaian putih akan tetap cerah dan bersih.
Kedua, air hangat dengan suhu sekitar 32 °C sangat dianjurkan untuk mencuci jenis pakaian seperti jeans, pakaian sintetis, dan rajutan. Suhu air hangat membantu dalam menghilangkan kotoran tanpa merusak serat pakaian, sehingga pakaian akan tetap terlihat bagus dan awet.
Terakhir, air dingin dengan suhu sekitar 23 °C merupakan pilihan yang baik untuk mencuci segala jenis pakaian. Suhu air dingin ini efektif dalam menjaga warna pakaian dan mencegah penyusutan atau kerusakan serat pakaian. Selain itu, mencuci dengan air dingin juga dapat membantu menghemat energi.
Dengan memperhatikan suhu air yang sesuai dengan jenis pakaian yang akan dicuci, Anda dapat menjaga pakaian Anda tetap awet, bersih, dan terlihat seperti baru. Pemilihan suhu air yang tepat merupakan langkah penting dalam merawat pakaian Anda dengan baik.
*Baca Juga: Cara Mencuci Baju dengan Tangan yang Benar Agar Wangi
Jasa Cuci Laundry Terbaik dengan Kualitas Air Nomor #1
Untuk menghindari penggunaan air yang dapat membuat pakaian bersih dan berbahaya untuk Kesehatan. Akan lebih baik jika menggunakan jasa laundry aQualis Fabricare. aQualis Fabricare merupakan jasa laundry yang menggunakan metode modern dan teknologi canggih untuk membersihkan pakaian dengan aman dan efektif.
aQualis menggunakan air yang bersih, bebas kontaminan, dan sesuai dengan standar kualitas pencuain yang di uji secara klinis di Laboratorium yang diakui oleh Balai Besar Labkes Jakarta dan Kementrian Kesehatan.
Selain itu, aQualis juga menggunakan deterjen dan bahan softener yang ramah lingkungan 100% dari tumbuh-tumbuhan yang tentunya aman bagi Kesehatan manusia dan lingkungan hidup.
Dengan menggunakan jasa laundry aQualis Fabricare. Anda dapat memiliki ketenangan karena pakaian Anda akan dibersihkan dengan baik tanpa membahayakan kesehatan Anda dan lingkungan sekitar.
Saat ini, Anda dapat menikmati waktu luang lebih lama, karena tidak perlu mencuci dan menyetrika pakaian sendiri. Hubungi saja aQualis di nomor 081381972469 untuk menggunakan jasa laundry antar jemput terdekat di wilayah Jabodetabek dan Surabaya. Anda bisa mengunjungi outlet laundry kami yang ada di kota-kota besar Indonesia.